Upaya Meningkatkan Kesetaraan dalam Kesehatan Jiwa pada HKJS 2021

| Dilihat 4000 Kali

Upaya Meningkatkan Kesetaraan dalam Kesehatan Jiwa pada HKJS 2021
Upaya Meningkatkan Kesetaraan dalam Kesehatan Jiwa pada HKJS 2021

Kesehatan jiwa atau biasa disebut dengan Mental Health merupakan sebuah isu yang mulai banyak menjadi perbincangan di tengah kalangan masyarakat akhir-akhir ini. Adanya kesadaran serta perhatian kepada kesehatan jiwa seseorang merupakan hal yang baik dan harus terus disebarluaskan, agar stigma dan diskriminasi pada kesenjangan pengobatan dapat segera diperbaiki. Melihat urgensi tersebut, WFMH (World Federation of Mental Health) menetapkan tanggal 10 Oktober menjadi sebuah peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) sejak tahun 1992.

Tahun ini, Indonesia kembali turut menyambut baik Hari Kesehatan Jiwa Sedunia dengan mengangkat tema: “Mental Health in An Unequal World” (Kesetaraan dalam Kesehatan Jiwa untuk Semua). Dengan didampingi dengan para ahli dalam bidang kesehatan jiwa, Peringatan HKJS tahun ini diadakan berbagai acara yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya isu-isu kesehatan jiwa yang ada di sekitar kita.

Peringatan HKJS tahun 2021 ini akan dibagi dalam serangkaian acara yang dimulai pada tanggal 27 September 2021 hingga acara puncak pada tanggal 10 Oktober 2021, mulai dari lomba poster dan video ARSAWAKOI, webinar, audiensi  Kementerian Kesehatan dengan pejabat daerah, hingga melakukan talkshow di TV dan radio nasional. Pada acara puncak HKJS, perayaan akan dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa Solo dengan kegiatan seremonial potong tumpeng, pemberian penghargaan, launching website dan media KIE, serta pagelaran wayang kulit. Untuk lebih lengkapnya rangkaian acara HKJS 2021, dapat dilihat pada Panduan HKJS 2021 di https://promkes.kemkes.go.id/panduan-hari-kesehatan-jiwa-sedunia-2021.

Rangkaian acara yang telah disiapkan dan dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pada tahun 2021 ini sekiranya dapat memberikan pengetahuan dan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Melalui hal tersebut, diharapkan dengan kesadaran positif masyarakat yang terbentuk akan dapat memperbaiki stigma negatif yang selama ini dirasakan oleh seseorang di sekitar kita yang mengalami permasalahan dalam kesehatan jiwa.

Editor:

Eunice Margarini, SKM, MIPH

Marsha Anindita, S.Ds

Sumber: Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementerian Kesehatan