Manfaat Minum Air Putih 8 Gelas Sehari Selama Berpuasa

| Dilihat 4567 Kali

Manfaat Minum Air Putih 8 Gelas Sehari Selama Berpuasa
Manfaat Minum Air Putih 8 Gelas Sehari Selama Berpuasa

Memasuki Bulan Ramadan, aktivitas masyarakat khususnya Umat Muslim akan terasa lebih melelahkan. Hal tersebut dikarenakan tubuh kekurangan cairan dan asupan energi pada saat menjalani ibadah puasa. Namun, ibadah puasa bukan menjadi alasan tubuh mudah lelah.

Tubuh yang mudah lelah ketika beraktivitas selama berpuasa diakibatkan asupan sahur yang tidak memenuhi nutrisi dan gizi yang diperlukan oleh tubuh. Salah satu asupan yang sangat perludiperhatikan adalah cairan. Cairan pada tubuh berfungsi untuk menghasilkan, menyerap, dan menghantarkan panas ke seluruh bagian tubuh dalam menjaga kestabilan suhu tubuh.

Kekurangan cairan dalam tubuh dapat mengakibatkan tubuh terdehidrasi dan timbul rasa haus, sehingga tubuh mudah lelah ketika beraktivitas. Oleh karena itu, minum air 8 (delapan) gelas sehari agar tubuh kuat dan tidak mudah lelah selama berpuasa.

Berikut adalah rekomendasi konsumsi air putih dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan agar kebutuhan air putih tetap terpenuhi di bulan puasa.

- 1 (satu) gelas setelah bangun tidur

- 1 (satu) gelas selepas sahur

- 1 (satu) gelas saat berbuka puasa

- 1 (satu) gelas setelah salat Maghrib

- 1 (satu) gelas setelah makan malam

- 1 (satu) gelas setelah salat Tarawih

- 1 (satu) gelas setelah salat Isya

- 1 (satu) gelas sebelum tidur

Itulah manfaat minum air 8 (delapan) gelas sehari selama berpuasa. Tidak lupa juga untuk selalu mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan berolahraga minimal 30 menit per harinya agar tubuh tetap kuat selama menjalani ibadah puasa, khususnya di masa pandemi Covid-19 ini.

Selain itu, untuk mencegah penularan Covid-19 tetap selalu gunakan masker, mencuci tangan pakai sabun minimal 20 detik, menjaga jarak minimal 1 meter, membatasi mobilitas, dan menghindari keramaian agar Indonesia lekas pulih dari pandemi.

Editor:

Eunice Margarini, SKM, MIPH

Marsha Anindita, S.Ds