Dianggap Sebagai ‘Silent Killer’, Hipertensi Menyerang Tanpa ‘Permisi’

| Dilihat 4203 Kali

Dianggap Sebagai ‘Silent Killer’, Hipertensi Menyerang Tanpa ‘Permisi’
Dianggap Sebagai ‘Silent Killer’, Hipertensi Menyerang Tanpa ‘Permisi’

Darah tinggi atau hipertensi adalah penyakit yang tak jarang menyerang usia muda. Faktor yang menyebabkan sesorang menderita tekanan darah tinggi bisa bermacam-macam, mulai dari keturunan, gaya hidup, depresi hingga aktivitas dan beban pikiran yang terlalu berat.

Tekanan darah tinggi adalah istilah untuk menunjukkan kondisi, di mana aliran darah pada arteri bertekenan terlalu tinggi untuk tubuh yang sehat.Biasanya tekanan darah normal bagi seseorang berada di kasaran angka 100 – 140 mmHg untuk kisaran sistoliknya, dan 60 – 90 mmHg untuk kisaran diastoliknya. Seseorang akan didiagnosa memiliki tekanan darah yang tinggi ketika menunjukkan angka diatas 140/90.

Bahaya tekanan darah tinggi bisa fatal bagi hidup seseorang, tak jarang penderita berisiko stroke bahkan kematian. Oleh karenanya, tekanan darah tinggi atau hipertensi termasuk dalam salah satu penyakit paling mematikan di dunia.

Kondisi ini tergolong dalam faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Sayangnya, hampir sebagian besar orang yang memiliki tekanan darah tinggi tidak menyadari penyakitnya. Ini karena hipertensi adalah penyakit yang hampir tidak memiliki gejala.

Sering disebut sebagai penyakit terselubung, tekanan darah tinggi tidak menimbulkan gejala. Oleh karenanya, karena seringkali menyerang pada usia dewasa, khususnya bagi yang berusia 18 tahun ke atas, wajib memeriksakan tekanan darah nya secara rutin dan berkala, setidaknya setiap dua tahun. Berbeda halnya bagi mereka yang memiliki faktor risiko berusia di atas 40 tahun, memiliki kolesterol tinggi, obesitas, merokok, dan punya riwayat penyakit kardiovaskular di keluarga, disarankan mengukur tekanan darahnya setahun sekali.

Apabila tidak, dalam jangka panjang akan menyebabkan kerusakan pada organ tubuh. Penyakit yang sering ditimbulkan oleh tekanan darah tinggi antara lain serangan jantung, stroke, gagal ginjal.

Seseorang yang sudah didiagnosa menderita tekanan darah tinggi tidak dapat menyembuhkannya, namun dapat mengontrol. Agar tekanan darah tetap terjaga, aktivitas fisik atau olahraga teratur wajib diagendakan secara rutin, selain itu mengatur gaya hidup seperti mengonsumsi buah dan sayur secara rutin, mengurangi kadar konsumsi garam, kebiasaan merokok dihentikan, serta tidak mengurangi ketegangan emosional yang dapat memengaruhi sistem kardiovaskular.