Indonesia Bebas Malaria 2030, Mungkinkah ?

| Dilihat 2217 Kali

Indonesia Bebas Malaria 2030, Mungkinkah ?
Indonesia Bebas Malaria 2030, Mungkinkah ?

Malaria masih menjadi ancaman dan pekerjaan rumah besar bagi Indonesia. Sebagai negara tropis, Indonesia menjadi rumah yang nyaman bagi nyamuk anopheles, di mana dalam tubuh betinanya bersemayam parasit plasmodium yang menyebabkan malaria. Sebagai negara kepulauan pun, kita menghadapi tantangan lain, yakni belum ditemukannya vaksin yang tepat. Ini terjadi akibat perbedaan geografis antarpulau yang menyebabkan tumbuhnya spesies nyamuk yang bervariasi, serta menghasilkan antigen malaria yang sangat beragam.

Demi membebaskan Indonesia dari malaria pada 2030, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menggalakkan berbagai program eliminasi. Program ini boleh dikatakan cukup berhasil mengingat angka kematian akibat malaria bisa ditekan hingga setengahnya. Menurut data The Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), jumlah kematian akibat malaria di Indonesia pada 2013 adalah 1,4 tiap 100 ribu orang, jauh lebih rendah daripada angka rata-rata global yang mencapai 11,8 tiap 100 ribu orang.

Kematian ini rata-rata lebih disebabkan penderita tidak mendapatkan pengobatan akibat sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan di pulau-pulau kecil atau daerah terpencil. Untuk meraih wilayah terpencil ini, pemerintah melatih Juru Malaria Desa. Mereka diajarkan untuk mengenali gejala malaria, penanganannya, melakukan penyuluhan, dan mengawasi penderita dalam meminum obatnya. Pada Juru Malaria Desa ini berada di bawah tanggung jawab dan supervisi puskesmas.

Provinsi Papua masih tercatat sebagai pemegang jumlah kasus malaria tertinggi. Rata-rata 43 dari tiap 100 orang di Papua terserang malaria. Adapun Pulau Jawa, yang ditargetkan bebas malaria pada tahun ini, gagal mencapainya karena masih banyak kota atau kabupaten yang rawan atau terindikasi indigenous malaria. Sementara secara nasional, dari 514 kota/kabupaten hanya 225 diantaranya yang mendapat sertifikasi eliminasi malaria dan dalam tahap pemeliharaan atau bebas penularan malaria dari Kementerian Kesehatan.

Cara sederhana terkadang masih menjadi yang terampuh dalam mencegah malaria. Menjaga lingkungan rumah dan sekitarnya tetap bersih, serta tidak membiarkan adanya genangan air akan sangat membantu mencegah berkembangnya nyamuk. Sementara tidur memakai kelambu juga dipercaya lebih aman dalam melindungi kita dari gigitan nyamuk. (*)