Jumlah Penderita HIV/AIDS Di Lapas/Rutan Meningkat

| Dilihat 2978 Kali

Jumlah Penderita HIV/AIDS Di Lapas/Rutan Meningkat
Jumlah Penderita HIV/AIDS Di Lapas/Rutan Meningkat

Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) di Indonesia tahun ini mengambil tema “Cegah dan Lindungi Diri, Keluarga, dan Masyarakat dari  HIV  &  AIDS  dalam  Rangka  Perlindungan  HAM”. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat menunjuk Kementerian Hukum dan HAM sebagai sektor utama Pelaksana Peringatan HAS 2014 di tingkat nasional dan daerah.

Dalam sambutan peringatan HAS, Menkum HAM Yasonna H. Laoly berharap peringatan Hari AIDS Sedunia dapat melecut kembali tekad dan semangat semua kalangan untuk menanggulangi penularan HIV/AIDS, khususnya di lembaga pemasyarakatan/rumah tahanan.

Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, menurut Menkum HAM, antara lain perlunya mendorong pemerintah melakukan advokasi terhadap diversifikasi hukuman bagi para pelaku penyalahgunaan narkoba untuk mengurangi overcrowded lapas/rutan. Pemerintah juga perlu memberikan dana yang memadai untuk mewujudkan program pengendalian HIV/AIDS yang komprehensif di lingkungan lapas/rutan.

Koordinasi antarsektor dan organisasi yang relevan, seperti dengan Kementerian Kesehatan dan Badan Narkotika Nasional, mesti ditingkatkan.

“Yang dilakukan berikutnya adalah penyediaan program dan layanan deteksi dini HIV/AIDS, pemeriksaan dan pengobatan, serta perawatan warga binaan pemasyarakatan. Petugas Pemasyarakatan pun perlu mendapat pelatihan dan penyegaran agar memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam menjalankan program penanggulangan HIV/AIDS,” kata Menkum HAM.

Dalam data Kemenkum HAM, penderita HIV/AIDS yang ditangani lapas/rutan berdasarkan periode Oktober 2011 berjumlah 787 dan meningkat menjadi 1.042. Tingginya penderita penyakit HIV/AIDS di kalngan penghuni lapas/rutan ini menarik perhatian Menkum HAM dan Menkes.

Indonesia, dalam laporan UNAIDS 2008, masuk ke dalam daftar negara di Asia dengan laju perkembangan epidemi HIV tercepat. Jumlah kasus HIV & AIDS yang dilaporkan mengalami percepatan sejak pertama kali ditemukan pada 1987. Hingga saat ini, sudah sekitar 85 persen dari total seluruh kabupaten/kota di Indonesia melaporkan adanya kasus HIV & AIDS. Ini akan terus bertambah jika tidak ada upaya maksimal dari pemerintah pusat, maupun daerah, dalam penanggulangannya.

Hingga Maret 2014, tercatat lebih dari 100 ribu kasus HIV dan lebih dari 40 ribu diantaranya berada pada tahap AIDS. Angka ini masih jauh dari prediksi jumlah sesungguhnya yang diperkirakan mencapai lebih dari 500 ribu kasus. Dari jumlah tersebut, sekitar 1700 orang per bulan terinfeksi baru HIV, di mana 17 diantaranya ditularkan dari ibu kepada anak.

Tren kasus HIV & AIDS di sebagian besar negara di dunia menurun, namun Indonesia termasuk satu dari sembilan negara yang memiliki peningkatan kasus infeksi HIV pada usia 15-49 tahun, lebih dari 25 persen.  (*)