Kemenkes Tingkatkan Kepedulian terhadap Ibu Hamil
Survei Demografi dan Kependudukan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 259 kasus tiap 100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) mencapai 32 kasus tiap 1.000 kelahiran. Di sisi lain, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 menunjukkan hanya 50 persen ibu hamil yang memperoleh penjelasan tentang tanda bahaya selama pemeriksaan kehamilan.
Melihat fakta memprihatinkan tersebut, Kementerian Kesehatan tidak tinggal diam. Bekerja sama dengan sejumlah pihak, Kemenkes menggelar Kampanye Peduli Kesehatan Ibu sejak April 2014. Bulan April dipilih sebagai titik mula karena bertepatan dengan momen Hari Kartini, sekaligus mengingatkan kita bahwa Kartini meninggal dunia akibat komplikasi saat melahirkan anak pertamanya.
“Saya ingin kaum perempuan berpengetahuan. Tidak hanya di bidang akademis dengan sekolah tinggi-tinggi, tapi juga tahu bagaimana merencanakan keluarga, serta menjaga kesehatan dirinya dan keluarga. Hal ini penting karena ibu sangat berperan sebagai agent of change di dalam keluarga,” ujar Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, Sp.M (K), saat hadir pada acara “Ibu Hebat Berlomba untuk Keluarga Sehat” di Lippo Plaza Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (25/11).
Menkes berharap semua pihak saling bekerja sama untuk membantu dan mendampingi ibu hamil agar AKI dan AKB bisa ditekan. Kampanye kepedulian pun akan berlangsung selama sembilan bulan atau hingga Hari Ibu pada 22 Desember mendatang.
Edukasi Lewat Permainan
Acara “Ibu Hebat Berlomba untuk Keluarga Sehat” termasuk dalam rangkaian Kampanye Peduli Kesehatan Ibu. Sebanyak 100 anggota keluarga atau 20 tim dari lima wilayah binaan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menjadi peserta. Setiap tim berisi lima orang yang terdiri dari ibu hamil dengan usia kandungan 3-6 bulan, dua anggota keluarga/kerabat ibu hamil, dan dua kader dari lingkungan ibu hamil.
Dengan konsep treasure hunt, setiap tim harus bergerak dari satu pos ke pos lain untuk mencari informasi yang dibutuhkan seputar kesehatan ibu dan anak. Menurut Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak dr. Anung Sugihantono, M.Kes, kegiatan ini bertujuan menumbuhkan tanggung jawab mengenai keberadaan ibu hamil di lingkungan keluarga dan sosial.
“Lewat acara ini, kami juga berupaya meningkatkan kesadaran bahwa kesehatan ibu dan kehamilan tidak hanya milik perempuan, tapi juga milik keluarga dan bangsa. Dengan demikian, kita bersama-sama memiliki andil dan tanggung jawab dalam mempersiapkan generasi masa depan yang lebih baik,” tutur dr. Anung. []