Kemenkes Gelar Upacara Peringatan HKN ke-50
Bertempat di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Rabu (12/11), Kementerian Kesehatan menggelar upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-50. Upacara yang dipimpin langsung oleh Menteri Kesehatan RI Prof Dr dr Nila F. Moeloek Sp.M(K) itu diikuti oleh 4.000 peserta lintas sektor, antara lain pegawai Kemenkes, BPOM, BPJS Kesehatan, PMI, Pusdokkes Polri, dan Puskes TNI.Dalam sambutannya, Menkes mengungkapkan peringatan HKN tahun ini harus dijadikan momentum untuk peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya budaya hidup sehat sebagai bagian dari keseharian. Hal itu sesuai tema HKN ke-50, yakni “Indonesia Cinta Sehat” dengan subtema “Sehat Bangsaku, Sehat Negeriku”.Peringatan HKN berawal dari keberhasilan memberantas penyakit malaria di Indonesia pada 12 November 1964. “Menilik sejarah tersebut, kita patut bersyukur bahwa sejak 1 Januari 2014, BPJS Kesehatan telah berfungsi menjalankan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai satu kesatuan Sistem Kesehatan Nasional (SKN),” ujar Menkes.Selain mendorong kepesertaan BPJS Kesehatan secara mandiri, pemerintah juga menyediakan bantuan iuran bagi masyarakat miskin. Semua sistem pembiayaan kesehatan dari daerah pun akan digabungkan secara bertahap. Di sisi pelayanan, ketersediaan fasilitas pelayanan terus ditingkatkan dan sistem rujukan berjenjang tengah dibangun untuk menjamin efektivitas dan efisiensi pembiayaan serta mutu pelayanan.Dimeriahkan Parade dan SimulasiSelepas upacara, sebanyak 90 petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang berasal dari berbagai daerah menampilkan demo ketangkasan. Demo tersebut sebagai simbol bahwa sebagai garda terdepan penanggulangan penyakit di pintu masuk negara, mereka harus senantiasa disiplin dan memiliki jiwa korsa yang tinggi.Selanjutnya, parade kendaraan yang biasa digunakan oleh Kemenkes dan dinas terkait dala rescue BNPB, mobil rapid health assessment, mobil bantuan kesehatan, mobil pemadam kebakaran, dan masih banyak lagi.Terakhir, dilakukan simulasi penanggulangan penyakit ebola yang terlihat begitu serius dan nyata, mulai dari kedatangan pasien suspect di bandara, evakuasi dengan peralatan pelindung, hingga karantina pasien di rumah sakit khusus. Sebagai wabah penyakit yang kini mengancam dunia, penangananpasien suspectebola tidak boleh lalai dan harus didukung kesigapan petugas KKP di lapangan.“Meski tidak ada pesawat langsung dari Afrika ke Indonesia, tapi petugas KKP harus selalu siap mengantisipasi segala kemungkinan. Simulasi tadi bagus sekali dan akan dilakukan di sejumlah daerah untuk pembekalan,” kata Menkes. []