100 Anak Difabel Ikuti Lomba Cuci Tangan Pakai Sabun
Memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-50, Kementerian Kesehatan RI melalui Ditjen Bina Gizi dan KIA, Direktorat Bina Kesehatan Anak menggelar Lomba Cuci Tangan Pakai Sabun bagi Anak Penyandang Disabilitas. Acara yang berlangsung pada Jumat (17/10) itu diikuti sekitar 100 peserta dari berbagai SLB di wilayah DKI Jakarta.
Di halaman kantor Kemenkes, para peserta melakukan kegiatan cuci tangan pakai sabun mulai pukul 08.00 WIB. Aktivitas mereka itu didampingi guru/orang tua dan dinilai langsung oleh juri. Usai cuci tangan, peserta menuju Auditorium Siwabessy di lantai 2 Gedung Prof Dr Sujudi.
“Apa kabar semua?” tanya Kak Weni dan Kak Dewi yang pagi itu bertugas menjadi MC. Seisi auditorium pun kompak menjawab “Sehat!”. Selain dihibur oleh suara merdu dari anak-anak YPAC Jakarta, para peserta juga berkesempatan memperoleh berbagai hadiah bila menjawab kuis dengan tepat. Suasana semakin ramai saat peserta berebut maju ke depan untuk unjuk gigi dalam menyanyi.
Menurut Asteria Unik Prawati dari Subbag TU Kemenkes, acara tersebut bukan sekadar lomba, melainkan ingin membiasakan anak-anak untuk berperilaku hidup bersih dan sehat mulai dari hal kecil. “Apalagi penyakit diare sering terjadi pada anak-anak Indonesia. Hal ini bisa kita cegah bersama denganmencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun, terutama saat sebelum makan, selesai buang air, dan setelah memegang benda kotor,” ungkapnya.
Panitia turut memutar video mengenai cara mencuci tangan yang baik dan benar. Ada lima langkah yang dilakukan, dimulai dari membasahi tangan dengan air bersih yang mengalir. Lalu gosok telapak tangan dengan sabun hingga berbusa. Tidak ketinggalan, gosok punggung tangan, sela-sela jari, kuku, dan pergelangan tangan selama 20 detik. Setelah itu, dibilas hingga busa menghilang dan keringkan.
Salah seorang peserta, Sonya dari SLB Negeri 7 Jakarta mengaku senang mengikuti acara ini.Meskipun tidak keluar sebagai juara, ia berhasil menjawab kuis dengan tepat dan memenangkan doorprize. “Aku senang dapat banyak hadiah,” katanya sumringah. []