Hari Keluarga Nasional

| Dilihat 27719 Kali

Hari Keluarga Nasional
Hari Keluarga Nasional

Kemajuan bangsa rupanya dimulai dari unit paling kecil: pembangunan keluarga—lingkungan pertama yang dikenal anak sejak lahir. Dalam lingkungan tersebut, anak akan mempelajari berbagai hal yang akan dijadikan bekal untuk masa depannya kelak.

Berdasarkan UU Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, unit yang selama ini Anda sebut keluarga mencakup suami, istri, dan anak; suami-istri; ayah dan anaknya; ibu atau anaknya. Indonesia memperingati hal tersebut dengan Hari Keluarga Nasional atau Harganas yang jatuh setiap 29 Juni setiap tahunnya.

Momen meningkatkan kesejahteraan keluarga

Hari Keluarga Nasional kali pertama diperingati di Provinsi Lampung pada 1993 yang juga menjadi tuan rumah saat itu. Sementara pada 2017, Harganas yang digelar lagi di Lampung mengusung tema Dengan Harganas, Kita Bangun Karakter Bangsa Melalui Keluarga yang Berketahanan untuk pembangunan keluarga Indonesia. Selain itu, momen tersebut merupakan bentuk peningkatan kesadaran serta peran masyarakat akan pentingnya memiliki keluarga kecil yang bahagia nan sejahtera.

Untuk mewujudkannya, orang tua perlu membangun pola asuh yang tepat untuk membentuk karakter yang berkualitas di kemudian hari. Kemudian, menurut Friedman (1998), terdapat Lima fungsi keluarga, yaitu:

  1. Fungsi afektif (The Affective Function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial anggota keluarga.
  2. Fungsi sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosialnya. Sosialisasi dimulai sejak lahir. Fungsi ini berguna untuk membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan dan meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
  3. Fungsi reproduksi (The Reproduction Function) adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
  4. Fungsi ekonomi (The Economic Function) yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
  5. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (The Health Care Function) adalah untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi.

Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan. Sedangkan tugas-tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan adalah:

  1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarganya,
  2. Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat,
  3. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit,
  4. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarganya,
  5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilitas kesehatan.

Pelaksanaan Pendekatan Keluarga Sehat

Yang dimaksud satu keluarga adalah satu kesatuan keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) sebagaimana dinyatakan dalam Kartu Keluarga. Jika dalam satu rumah tangga terdapat kakek dan atau nenek atau individu lain, maka rumah tangga tersebut dianggap terdiri lebih dari satu keluarga. Untuk menyatakan bahwa suatu keluarga sehat atau tidak digunakan sejumlah penanda atau indikator. Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya 12 indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. Kedua belas indikator utama tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
  2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
  3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
  4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
  5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
  6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
  7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
  8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
  9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
  10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
  11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
  12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat

Jika diterapkan secara maksimal, pembangunan keluarga menyeluruh secara tak langsung mendorong Indonesia menjadi salah satu negara maju nan sejahtera di dunia. Semakin banyak keluarga yang mencapai status Keluarga Sehat, maka akan semakin dekat tercapainya Indonesia Sehat.