Sejauh Mana Persiapan Sekolah Tatap Muka?
Dampak Covid-19 tidak hanya berdampak terhadap kesehatan. Salah satu sektor yang terdampak adalah sektor pendidikan. Kegiatan belajar mengajar secara langsung dialihkan menjadi sekolah full online. Tentu saja dengan berbagai kendala dan hambatannya, terutama di daerah yang sulit akses internet dan masyarakat dengan tingkat ekonomi bawah.
Mempertimbangkan pentingnya pendidikan bagi generasi muda di Indonesia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengumumkan untuk melaksanakan kegiatan tatap muka pada Bulan Juli 2021. Vaksinasi Covid-19 bagi tenaga pengajar dan tenaga pendukung pendidikan di sekolah menjadi komponen yang perlu dipenuhi bagi seluruh sekolah yang akan memulai proses tatap muka. Sekitar 4,5 juta tenaga pendidik dan pengajar ditargetkan untuk mendapatkan vaksinasi dan sampai Bulan Mei 2021 sekitar 23 persen yang sudah divaksin.
Saat rapat terbatas Senin (7/6), Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa persiapan sekolah tatap muka yang akan berlangsung bulan Juli 2021 perlu ekstra hati-hati. Arahan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus di berbagai daerah utamanya Kudus dan Bangkalan.
Menkes Budi Gunadi Sadikin merespon agar persiapan sekolah tatap muka memperhatikan jumlah siswa tidak lebih dari 25%, waktu paling banyak 2 (dua) hari, dan setiap hari tidak lebih 2 jam untuk waktu belajar mengajar. Tentu saja cakupan vaksinasi masyarakat sekolah menjadi menjadi syarat wajib untuk sekolah dapat membuka proses tatap muka. Harapannya agar daerah dapat mendukung pelaksanaan vaksinasi kepada para tenaga pendidik dan pengajar secara nasional.
Monitoring Persiapan Pembelajaran Tatap Muka
Berdasarkan hasil monitoring Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada dua tahun terakhir terdapat peningkatan signifikan kesiapan sekolah untuk melaksanakan tatap muka. Hasil pengawasan di 49 sekolah pada 21 Kabupaten/kota di 9 provinsi pada tahun 2020 didapatkan hanya 16,7% sekolah yang siap. Sedangkan pada tahun 2021 terhadap 42 sekolah dan madrasah di 12 kabupaten/kota pada provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten didapatkan 4 dari 5 sekolah sudah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Hasil evaluasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang di Provinsi Banten terhadap sekolah yang telah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka di wilayah Kecamatan Cadasari menunjukkan seluruh sekolah sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Terdapat 4 sekolah yang dijadikan tempat monitoring, yaitu : SDN Kaung Caang 1, SDN Kaung Caang 2, SDN Ciinjuk 2 Dan SDN Cadasari 2.
Kegiatan ini dilaksanakan bersama lintas sektor terkait, yaitu satuan tugas Covid-19 Kecamatan Cadasari yang terdiri dari Camat Cadasari, Kapolsek Cadasari, Danramil Cadasari, Pimpinan BLUD UPT Puskesmas DTP Cadasari dan Kormin Dinas Pendidikan Kecamatan Cadasari.
Selain itu, Tim Promosi Kesehatan BLUD UPT Puskesmas Cibaliung pada waktu yang sama melakukan monitoring pelaksanaan protokol kesehatan di beberapa sekolah di wilayah kerja Puskesmas Cibaliung. Sebanyak 4 sekolah yang dikunjungi, yaitu SD Sukajadi 1, SLTP 1 Cibaliung, MTs N 3 Pandeglang dan SMA 5 Pandeglang.
Dari 4 (empat) sekolah yang dikunjungi, didapati bahwa seluruh sekolah sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Para siswa dan guru telah menggunakan masker, menjaga jarak dan sudah mengerti pentingnya cuci tangan. Selain itu, seluruh sekolah telah melakukan skrining awal sebelum masuk sekolah dengan pemeriksaan suhu menggunakan thermogun dan melaksanakan CTPS.
Kegiatan ini dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu untuk memantau kesiapan pelaksanaan protokol kesehatan dalam rangka mencegah penularan Covid-19 di sekolah. Dengan dilakukannya pemantauan diharapkan pihak sekolah dapat menerapkan prokes dalam pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Untuk persiapan pembelajaran tatap muka ini diperlukan koordinasi yang baik antara dinas pendidikan dan dinas kesehatan setempat untuk mempersiapkan sekolah sehingga dapat menjadi tempat yang aman bagi peserta didik untuk melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar. Akses Vaksinasi Covid-19 perlu segera menjangkau seluruh tenaga pendidik untuk menjamin keamanan dari penularan Covid-19. Selain itu, edukasi yang terus menerus penting dilakukan kepada pihak sekolah dan siswa untuk selalu melakukan protokol kesehatan setiap saat, seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal 20 detik, menjaga jarak minimal 1 meter, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Kontributor:
Dwi Adi Maryandi,SKM, MPH
Sri Hartati (Kasie Promosi Kesehatan Dinkes Kab. Pandeglang)
Editor:
Eunice Margarini, SKM, MIPH
Dokumentasi : Seksi Promkes Dinas Kesehatan Kab. Pandeglang