Promosi Kesehatan dalam Masa Pemulihan Awal Bencana Siklon Tropis Seroja di Provinsi Nusa Tenggara Timur

| Dilihat 3021 Kali

Promosi Kesehatan dalam Masa Pemulihan Awal Bencana Siklon Tropis Seroja di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Promosi Kesehatan dalam Masa Pemulihan Awal Bencana Siklon Tropis Seroja di Provinsi Nusa Tenggara Timur

Bencana yang ditimbulkan akibat siklon tropis seroja pada Minggu (4/4) yang lalu memberikan dampak kepada sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pusat Krisis Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI merilis setidaknya terdapat 21 kabupaten/kota yang terdampak akibat bencana tersebut. Berdasarkan data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dilaporkan sebanyak 181 meninggal dunia dan 48 yang hilang per Minggu (18/4).

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat mengirimkan Tim Gerak Cepat (TGC) Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat yang tergabung dengan Tim Kementerian Kesehatan pada tanggal 13 s.d. 17 April 2021 yang terdiri dari Pusat Krisis Kesehatan sebagai koordinator, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Kesehatan Lingkungan, Direktorat Gizi Masyarakat, Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan, Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat ke beberapa Kabupaten, yaitu Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Timor Tengah Selatan (TTS), Kabupaten Lembata, Kabupaten Sikka, dan Kabupaten Flores Timur.

Hasil yang ditemukan bahwa sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah tersebut terdampak bencana,diantaranya beberapa gedung rumah sakit, puskesmas, dan sarana Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM), seperti posyandu.

Saat ini pelayanan disana berangsur aktif kembali meskipun masih ada titik pengungsian,seperti di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata. Kegiatan promosi kesehatan di pengungsian dan kegiatan promosi kesehatan lainnya dalam upaya pencegahan penularan Covid-19 oleh masing-masing dinas kesehatan kabupaten/kota maupun puskesmas sudah berjalan meskipun dalampaska bencana.

Pelayanan Posyandu tetap dilakukan secara tatap muka seperti di Kabupaten TTU dan Kabupaten TTS dengan menerapkan protokol kesehatan. Namun, berbeda dengan pelaksanaan posyandu di Kota Kupang yang dilaksanakan dengan tidak tatap muka dikarenakan merupakan zona merah Covid-19. Meskipun demikian, pelayanan posyandu tetap dilakukan oleh kader di Kota Kupang dengan kunjungan rumah dan imunisasi oleh petugas kesehatan di Puskesmas.

Upaya promosi kesehatan yang dilakukan oleh TGC Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat pada masa pendampingan pemulihan awal bencana diantaranya:

  • Koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
  • Pendampingan bagi dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota dalam pemulihan awal bencana.
  • Penguatan tenaga promosi kesehatan/Peningkatan kapasitas dalam mengedukasi masyarakat terkait pencegahan Covid-19, termasuk program vaksinasi.
  • Mendorong pemanfaatan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) setempat saat warga sudah tidak di pengungsian dengan memperhatikan zonasi Covid-19.

Pada kesempatan tersebut pula Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat mengirimkan logistik untuk kabupaten/kota terdampak, berupa masker kain 50.000 buah, Box Isi Piringku 3.432 buah, Flyer Penggunaan Masker 10.500 exp, Flyer Cuci Tangan Pakai Sabun 10.500 exp, dan Flyer Jaga Jarak 10.500 exp.

Logistik tersebut dikirimkan dengan harapan dapat digunakan pada masa pemulihan awal bencana sekaligus sebagai bahan kontak dalam melakukan edukasi promosi kesehatan pada masa pemulihan awal bencana dan pencegahan penularan Covid-19 di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Semoga bencana di Provinsi Nusa Tenggara Timur cepat berlalu dan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan agar sehat dan semangat di masa pandemi ini.

Penulis: Muh Nur Akhsin Ridho, S.Si, MKM

Editor: Eunice Margarini, SKM, MIPH