Pertemuan Virtual Upaya Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Pesantren
Tantangan penularan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang menjadi kedaruratan kesehatan masyarakat dunia, juga dihadapi oleh Indonesia.Pemerintah telah mengumumkan adanya 2 kasus positif pertama pada 2 Maret 2020, hampir 6 bulan kemudian, pada tanggal 16 September telah meningkat tajam secara akumulatif menjadi 228.993 kasus konfirmasi dengan jumlah kematian 9.100 orang yang melanda 493 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia dan sebanyak 232 kabupaten/kota merupakan transmisi lokal.
Anak usia sekolah termasuk santri di pesantren merupakan aset dan investasi bangsa di masa depan, sehingga perlu dijaga, dilindungi, dan ditingkatkan kesehatannya khususnya agar tidak terpapar COVID-19 yang sedang menjadi pandemi ini. Pemerintah Pusat telah menerbitkan kebijakan dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19, diantaranya adalah pembentukan Tim Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota, pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan Surat Keputusan Bersama 4 menteri Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Saat ini, peningkatan kasus konfirmasi di beberapa wilayah meningkat tajam bahkan muncul kluster-kluster penularan termasuk kluster pesantren. Hal ini menunjukkan masih banyak kendala yang dihadapi terutama berkaitan dengan perilaku masyarakat yang tidak mematuhi anjuran pemerintah seperti tidak disiplin menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menerapkan jaga jarak (physical distancing) serta masih berkerumun terutama di berbagai tatanan seperti, tatanan pendidikan, tempat umum seperti pasar, terminal, dan lainnya.
Direktorat Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat melalui Sub Direktorat Potensi Sumber Daya Promosi Kesehatan selaku pelaksana promosi kesehatan di tatanan termasuk tatanan pesantren, kembali menyelenggarakan pertemuan secara virtual seri II dengan tema “Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Pesantren” dengan sasaran seluruh pesantren, puskesmas, kantor wilayah Kementerian Agama Kabupaten/Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Provinsi dan institusi lainnya terkait pesantren di wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, DI. Yogyakarta, DKI Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan yang sebelumnya pada seri I sasaran fokus hanya pada Provinsi Jawa Timur.
Pertemuan dilaksanakan melalui saluran aplikasi Zoom dan kanal Youtube akun @dit. Promkes pada Kamis, 17 September 2020 dengan narasumber Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Dr. Waryono, M.Ag, Dokter spesialis Paru di RS. Persahabatan, dr. Erlina Burhan, Sp.P(K), MSc., Ph.D, Ketua Satkor COVID-19 Rabithah Ma’ahid Al Islamiyah, H. Ulun Nuha, dan Pimpinan Pondok Pesantren “Wali Songo” Ngabar, Ponorogo, Jawa Timur, H. Heru Saiful Anwar, MA. Hadir pula dalam pertemuan tersebut Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, dr. Riskiyana Sukandhi Putra, M.Kes yang memberikan sambutan, dan Bambang Purwanto, SKM, M.Kes sebagai moderator acara.
Kegiatan upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 di pesantren secara virtual ini merupakan seri kampanye 3M di pesantren yaitu selalu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak. Para peserta terlihat sangat antusias dimana sejumlah pertanyaan diajukan kepada narasumber dan jumlah peserta yang bergabung dalam pertemuan, baik melalui saluran aplikasi Zoom maupun kanal Youtube dengan total kehadiran 935 orang. Keberhasilan pesantren akan memberikan kontribusi bermakna dalam upaya peningkatan status kesehatan masyarakat pesantren khususnya di saat kedaruratan kesehatan masyarakat di Indonesia dan dunia pada umumnya.
Pesantren Sehat, Indonesia Maju!
Link Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=RvhjPvkmRG4
Link Materi: http://bit.ly/materiupayapencegahancoviddipesantren
Kontributor:
Muh Nur Akhsin Ridho, S.Si, MKM
Eunice Margarini, SKM, MIPH