Peringatan Hari Preeklamsia Sedunia 2021
Hari Preeklamsia Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Mei. Peringatan Ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang preeklamsia dan tanda-tanda bahaya untuk menghindari komplikasi kehamilan yang mengancam jiwa ini.
Preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan berpotensi berbahaya yang ditandai dengan tekanan darah tinggi. Kondisi ini biasanya terjadi ketika usia kehamilan mencapai 20 minggu. Oleh karena itu, ibu hamil harus waspada dan tetap menjaga kesehatan tubuh agar tidak terjadi komplikasi.
Kematian Ibu masih menjadi masalah di berbagai dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan data survei terakhir Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia sebesar 305/100.000 Kelahiran Hidup (SUPAS 2015). Penyebab kematian ibu terbanyak di Indonesia terjadi akibat hipertensi/pre eklamsia/ eklamsia, perdarahan, dan infeksi. Hipertensi dalam kehamilan menempati urutan pertama penyebab kematian di Indonesia sebesar 33% (SRS Litbangkes, 2016).
Secara global preeklamsia juga masih merupakan suatu masalah, 10% ibu hamil diseluruh dunia mengalami preeklamsia, dan menjadi penyebab 76.000 kematian ibu dan 500.000 kematian bayi setiap tahunnya. Berdasarkan penelitian Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) pada tahun 2016, sebanyak 99% kematian ibu hamil berkaitan dengan negara dengan pendapatan ekonomi rendah dan sedang.
Perhatian terhadap besarnya dampak preeklamsi sebagai bentuk sense of urgency mendorong upaya penanganan preeklamsia secara serius. Oleh karena itu, pada momen Peringatan Hari Preeklamsia Sedunia, pemerintah menganjurkan untuk memeriksakan kehamilan minimal 6x selama masa kehamilan dan melakukan deteksi dini faktor preeklamsi/eklamsi sebagai bentuk pencegahan kematian ibu akibat preeklamsia/eklamsia.
Editor:
Eunice Margarini, SKM, MIPH
Marsha Anindita, S.Ds
Sumber: https://www.instagram.com/p/CPLL18JgPhw/?utm_medium=share_sheet