Pelayanan Kesehatan Terus Berjalan Hingga Usai Musim Haji
Dalam pelaksanaan rangkaian Ibadah Haji,, bisa dikatakan selesai semenjak berakhirnya puncak haji di Arafah Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Akan tetapi dari aspek kesehatan belum selesai, bahkan setelah musim haji berakhir. Hal ini dikarenakan pelayanan kesehatan haji yang bersifat berkesinambungan dan paripurna.
Untuk mengantisapasi, Puskes Haji Kemenkes telah mempersiapkan petugas kesehatan pada beberapa fase. Ada petugas yang dipersiapkan dengan kurun waktu tertentu, dan ada juga tim advance untuk mengantisipasi apabila masih ada Jemaah haji yang sakit dan perlu memerlukan perawatan di Mekah, ucap Dr. Ali Setiawan, Sp.B, Direktur KKHI Makkah, saat ditemui setelah melepas kepulangan petugas kesehatan Daker Makkah kembali ke Indonesia pada 8 September 2019.
Tim advance berjumlah 15 orang, terdiri atas:
- Dokter spesialis
- Perawat
- Petugas siskohat kesehatan
- Rekam medis
- Perbekalan kesehatan
- Tim manajerial
Tim advance ini akan melanjutkan penanganan Jemaah sakit yang masih dirawat di KKHI Makkah dan melakukan pemantauan Jemaah yang masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi, khususnya yang di Makkah.
Jemaah haji yang bisa distabilan kondisinya di RS Arab Saudi akan dikembalikan ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.
Kemenkes juga sudah mengantisipasi seandaina masih ada Jemaah haji sakit yang belum sehat hingga penghujung waktu operasional haji pada pertengahan pada September 2019, seperti misalnya pasien yang sakit berat dan pasien yang menggunakan ventilator.Pasien diprediksi akan menjalani perawatan yang lama di Makkah dan Madinah, dimana pihak rumah sakit tidak akan memulangkan pasien dengan kondisi tersebut.