Indonesia Berhasil Lampaui Target WHO untuk Vaksinasi Covid-19
Sebagai salah satu instrumen dalam penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19, vaksinasi secara nasional merupakan hal yang menjadi titik fokus pergerakan pemerintah saat ini. Pembentukan herd immunity atau kekebalan kelompok dinilai sebagai hal yang bisa dilakukan untuk menurunkan angka persebaran dan kasus aktif Covid-19 di Indonesia.
Adanya keinginan bersama untuk lepas dari jeratan pandemi Covid-19, membuat program Vaksinasi Covid-19 diterima cukup baik oleh masyarakat Indonesia terbukti dari capaian vaksinasi di Indonesia yang telah mencapai hingga 215,6 juta dosis vaksin. Dengan angka tersebut, tepat pada Minggu (14/11) pukul 18:00 WIB, Indonesia resmi menjadi salah satu negara yang telah berhasil melampaui target vaksinasi yang telah ditentukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu sebesar 208,2 juta. Adapun capaian tersebut terbagi menjadi tiga bagian, yaitu 130,3 juta orang yang menerima vaksin dosis pertama, 84,1 juta di antaranya sudah mendapatkan dosis kedua, dan vaksinasi ke-3/booster bagi tenaga kesehatan sudah diberikan sebanyak 1,19 juta.
Melihat capaian tersebut, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid selaku Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa Indonesia saat ini telah berhasil melampaui target yang telah ditentukan oleh WHO, yakni mampu memberikan vaksinasi lengkap setidaknya 40% populasi pada akhir tahun 2021. Tentunya hal tersebut menjadi suatu hal yang membanggakan Indonesia di antara negara-negara lainnya. Namun, diharapkan masyarakat Indonesia tidak menurunkan kewaspadaan dan tetap menjaga protokol kesehatan, agar jumlah kasus aktif tidak kembali naik dan angka kematian akibat Covid-19 dapat diminimalisir. Bagi masyarakat yang belum divaksin, dihimbau untuk segera mendapatkan vaksinasi di fasilitas pelayanan kesehatan di wilayahnya. Begitu juga bagi seluruh masyarakat Indonesia agar tetap menjaga kesehatan dengan protokol kesehatan yang ketat di manapun berada.
Kontributor:
Eunice Margarini, SKM, MIPH
Editor:
Marsha Anindita, S.Ds
Sumber :