Hari Hipertensi Sedunia 2021: Cegah dan Kendalikan Hipertensi untuk Hidup Sehat Lebih Lama
Hari Hipertensi Sedunia diperingati setiap tanggal 17 Mei setiap tahunnya. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga tekanan darah serta faktor risiko hipertensi secara efektif dan berkesinambungan agar mewujudkan hidup sehat yang lebih lama. Hipertensi atau tekanan darah tinggi juga disebut sebagai the silent killer karena sering terjadi tanpa keluhan, sehingga penderita tidak mengetahui dirinya menyandang hipertensi dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi.
Berdasarkan hal tersebut, Hari Hipertensi Sedunia pada tahun ini mengusung tema “Measure Your Blood Pressure Accurately, Control It, Live Longer” yang dikelola oleh World Hypertension League (WHL). Indonesia mengadopsi tema global dengan: “Cegah dan Kendalikan Hipertensi dengan Tepat untuk Hidup Sehat Lebih Lama”.Tema ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan dan pengendalian hipertensi yang dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Masyarakat juga dihimbau untuk rutin mengukur tekanan darah minimal satu bulan sekali secara mandiri atau mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan.
Dalam rangka pengukuran tekanan darah secara mandiri, Direktorat Pencegahan Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI menyelenggarakan “Gerakan Pengukuran Tekanan Darah Secara Mandiri” selama Bulan Mei 2021 melalui aplikasi http://cegahhipertensi.top. Aplikasi tersebut dapat membantu mengukur tekanan darah dan mengetahui kategori tekanan darah.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat tidak memasukkan hipertensi ke dalam daftar komorbiditas yang berpengaruh terhadap prognosis Covid-19. Namun, hipertensi merupakan kontributor utama pada penyakit jantung, stroke dan penyakit ginjal kronik dimana hal tersebut berhubungan dengan prognosis penyandang Covid-19. Semua pasien hipertensi direkomendasikan minum obat anti hipertensi yang diresepkan termasuk inhibitor Angiotensin Converting Enzyme (ACE) dan Angiotensin Receptor Blocker (ARB) mengingat tidak ada bukti bahwa obat anti hipertensi memperberat Covid-19 dan kontrol tekanan darah berkontribusi terhadap penyakit jantung, stroke dan ginjal. Dengan demikian, terapi optimal hipertensi diperkirakan berkontribusi terhadap prognosis Covid-19.
Selain mengontrol tekanan darah, melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) masyarakat dihimbau untuk terapkan gaya hidup sehat, seperti tidak merokok, konsumsi gizi seimbang, aktifitas fisik setiap hari minimal 30 menit, dan lainnya, agar dapat mengurangi faktor risiko penyakit hipertensi. Tidak lupa masyarakat selalu diingatkan untuk tetap memakai masker dengan benar, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir minimal 20 detik, menjaga jarak minimal 1 meter, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas di masa pandemi Covid-19 ini.
Editor:
Eunice Margarini, SKM, MIPH
Marsha Anindita, S.Ds
https://www.instagram.com/p/CO9CcFbB6Kz/?igshid=1omxzbef3v1m4