Deklarasi Semarang : Pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat bersama Kepala Daerah.

| Dilihat 1765 Kali

Deklarasi Semarang : Pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat bersama Kepala Daerah.
Deklarasi Semarang : Pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat bersama Kepala Daerah.

Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Promosi Kesehatan berkolaborasi dengan SPEAK Indonesia dan Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) menyelenggarakan Lokakarya Advokasi dan Pembelajaran Horisontal (Advocacy and Horizontal Learning) Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (AHL GERMAS) pada hari Senin, 29 November 2021.

Lokakarya ini menghasilkan “Deklarasi Semarang Pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat bersama Kepala Daerah. Deklarasi dibacakan oleh Wali Kota Semarang, Dr. Hendra Prihadi, SE, MM di akhir acara.

Deklarasi sebagai bentuk komitmen ini ditandatangani oleh para kepala daerah yang hadir, yakni Wali Kota Semarang, Bupati Pringsewu H Sujadi Saddat, Bupati Soppeng H Andi Kaswadi Razak, SE dan Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Drs Masruri. Para kepala daerah yang hadir sebagian besar adalah anggota Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI). Adapun Bupati Pringsewu merupakan pengurus AKKOPSI periode 2019-2021.

Deklarasi Semarang memiliki 5 (lima) poin, yaitu :

  1. Menghidupkan kembali upaya dan praktik baik selama ini, dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, atau GERMAS di daerah kami masing-masing.
  2. Memastikan GERMAS yang telah diluncurkan sejak tanggal 15 November 2016, menjadi gerakan yang membudaya di tengah-tengah masyarakat di tingkat desa dan kelurahan.
  3. Memperkuat pelaksanaan Instruksi Presiden nomor 1 Tahun 2017, yang mengamanatkan agar seluruh pihak ikut serta dalam menjalankan 6 kebijakan gerakan hidup sehat oleh kementerian, dan kedinasan atau OPD dan aparat desa dan kelurahan di Indonesia.
  4. Memperkuat penggerakan pelaksanaan secara kolaboratif melalui kemitraan pentahelix, yaitu pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha, masyarakat sipil dan media massa.
  5. Melengkapi regulasi dan memantau pelaksanaan kebijakan yang ada, termasuk edukasi dan advokasi masyarakat, agar GERMAS sejalan dengan upaya penanggulangan Pandemi Covid-19,

Publikasi Pembelajaran GERMAS

Kegiatan ini dimulai dengan penyampaian keynote speech oleh Menteri Kesehatan, Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU. “Edukasi GERMAS harus dilakukan secara terus menerus, khususnya dalam masa pandemi covid 19 sekarang ini" pesannya

Selain sambutan Menteri Kesehatan, AHL GERMAS diisi pemaparan berbagi pengalaman implementasi GERMAS di daerah oleh 6 kabupaten/kota. Keenam daerah itu adalah Kota Semarang, Kabupaten Soppeng, Pringsewu, Sleman Boyolali dan Gianyar. Pada sesi pertama tampil Bupati Soppeng dan Bupati Pringsewu dalam talkshow yang dipandu Direktur SPEAK Indonesia,

Sedangkan pada sesi diskusi siang hari, tampil Wakil Walikota Semarang, Ir. Hevearita Gunaryanti Rahayu, M.Sos dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr Mochamad Abdul Hakam, Sp.PD. Acara juga dimeriahkan oleh artis sekaligus Duta Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL), yaitu Ikke Nurjanah.

Sementara itu, berdasarkan seluruh proses diskusi, beberapa simpulan penting dari pengalaman penerapan GERMAS di daerah adalah, komitmen Kepala Daerah menjadi kunci implementasi GERMAS di daerah. Selain itu, dukungan regulasi dan pendanaan menjamin keberlanjutan program.

Hal lainnya adalah praktik kolaborasi lintas OPD di pemerintah untuk mengakselerasi penggalakan GERMAS dan adanya model desa atau Kampung GERMAS untuk menguatkan pembudayaan GERMAS sampai ke akar rumput, serta dibutuhkan optimalisasi peran dunia usaha untuk penggalakkan implementasi GERMAS.

 

 

Kontributor:

Dwi Adi Maryandi, SKM, MPH

 

Editor:

Eunice Margarini, SKM, MIPH

 

(*)


*****