Beri Perlindungan Terhadap Lansia dengan Vaksin Booster Kedua

| Dilihat 1729 Kali

Beri Perlindungan Terhadap Lansia dengan Vaksin Booster Kedua
Beri Perlindungan Terhadap Lansia dengan Vaksin Booster Kedua

Jumlah kasus aktif Covid-19 yang terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir, menegaskan kepada kita bahwa pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir. Sehingga dengan demikian, penting bagi kita untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi untuk memperkuat Herd Immunity.

Sebagai upaya pemerintah dalam merespon peningkatan kasus dan munculnya sub varian tersebut, pemerintah kembali menggenjot cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia. adapun dalam pelaksanaan, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mengizinkan pemberian vaksinasi booster Covid-19 dosis kedua kepada lansia diatas 60 tahun.

Sebagai dasar dalam kebijakan tersebut, vaksinasi booster kedua bagi lansia sudah tercantum dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/5565/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster ke-2 Bagi Kelompok Lanjut Usia yang berlaku efektif sejak ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu pada tanggal 22 November 2022 yang lalu.

Dalam keterangannya, M. Syahril selaku Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa kegiatan vaksinasi booster ke-2 bagi lansia tersebut dilakukan untuk memberikan perlindungan tambahan untuk kelompok rentan. Sehingga dengan mengikuti kegiatan vaksinasi tersebut, diharapkan dapat mengurangi tingkat keparahan, bahkan kematian akibat dari Covid-19.

Berikut ini adalah regimen vaksin yang dapat digunakan untuk vaksinasi booster kedua bagi lansia, diantaranya adalah:

  1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac

– AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

– Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

– Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

– Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

– Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

  1. Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca

– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

– AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

  1. Kombinasi untuk booster pertama Pfizer

– Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml

– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

– AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

  1. Kombinasi untuk booster pertama Moderna

– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

  1. Kombinasi untuk booster pertama Janssen (J&J)

– Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

– Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

  1. Kombinasi untuk booster pertama Sinopharm

– Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

– Zivifax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml 

  1. Kombinasi untuk booster pertama Covovax

– Covovax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

Proses pemberian vaksinasi booster kedua ini dilakukan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sejak booster pertama diberikan, sehingga dengan demikian, masyarakat diharapkan bisa mendampingi lansia untuk mendapatkan vaksinasi booster kedua sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

 

Review: Astasari