Ajak 34 Provinsi di Indonesia, Kemenkes RI Kembali Galakkan Pesantren Sehat

| Dilihat 973 Kali

Ajak 34 Provinsi di Indonesia, Kemenkes RI Kembali Galakkan Pesantren Sehat
Ajak 34 Provinsi di Indonesia, Kemenkes RI Kembali Galakkan Pesantren Sehat

Jakarta, 22 September 2022 - Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sukses menyelenggarakan pertemuan koordinasi dan peningkatan kapasitas pesantren sehat di The Margo Hotel Depok. Kegiatan tersebut dibagi menjadi dua gelombang dengan gelombang 1 dilaksanakan pada hari Rabu - Jumat, 7 - 9 September 2022 dan gelombang 2 dilaksanakan pada hari Rabu - Jumat, 14 - 16 September 2022.

Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan petugas promosi kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi, Perwakilan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dari 34 Provinsi di indonesia, dan Lintas Sektor/Lintas Program secara luring. Selain dilaksanakan secara luring, pertemuan ini juga dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dan dihadiri oleh kanwil agama di 34 provinsi.

Pesantren memiliki potensi yang sangat besar dengan jumlah santri, pengajar, dan lembaga yang besar dan akan terus bertambah tiap tahunnya. Hal ini menjadi modal bagi kita semua ataupun mitra lain untuk bisa bersinergi atau bermitra dalam mensukseskan program kesehatan karena pesantren sehat memiliki daya ungkit yang besar terhadap pembangunan kesehatan di Indonesia.

Ketua tim kerja Pemberdayaan Masyarakat, Dwi Adi Maryandi, mengatakan bahwa "Pesantren itu luar biasa potensinya. Hanya saja, kami tentu butuh dukungan dari kementerian Agama untuk bagaimana pesantren sehat bisa betul-betul diaplikasikan." tutur Dwi Adi Maryandi, Rabu (7/9) di Depok.

Kasubdit Pendidikan Pesantren Kemenag RI, Basnang Said mengungkapkan, "Pesantren menjadi bagian yang harus sehat karena pesantren merupakan bagian dari masyarakat. Santri-santri dalam pesantren dapat menjadi contoh-contoh kesehatan yang harus menjadi teladan di lingkungan pondok pesantren." tambah Basnang Said, Rabu (7/9) di Depok.

Pengurus lembaga kesehatan PBNU, Ahmad Syafiq menambahkan bahwa "Kalau pesantrennya sehat, Insyaa Allah masyarakat Indonesia sehat." tutur Ahmad Syafiq, Rabu (7/9) di Depok.

Salah satu peserta, Semuel Kaiwai dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua, menyampaikan bahwa "Sebelum menjalankan program pesantren sehat, pemerintah daerah harus mendukung sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan ini." Jumat (16/9) di Depok.

Untuk mendukung terwujudnya Pesantren Sehat, maka diperlukan tindak lanjut sebagai berikut:
1. Melakukan advokasi dan sosialisasi ke lintas program dan lintas sektor di tingkat Provinsi
2. Menjalin kemitraan dengan Ormas, dunia usaha serta mitra potensial lain
3. Penggunaan anggaran/dana, baik yang bersumber APBN maupun APBD
4. Melakukan diseminasi informasi kepada Kab/Kota dan Puskesmas serta LP/LS di tingkat Kab/Kota dan Kecamatan
5. Pemberdayaan dan penggerakan pesantren antara lain: Pengendalian Penyakit Prioritas, Skrining Kesehatan Jiwa, AksiBergizi
6. Penyebarluasan informasi melalui sosial media menggunakan #Pesantrensehat

Kompetensi yang diharapkan dalam pertemuan ini yaitu peserta dapat melakukan orientasi penyelenggaraan Pesantren Sehat dengan sasaran pesantren (ustadz/ustadzah dan santri) dan petugas Puskesmas serta melakukan pembinaan dan pemantauan penyelenggaraan Pesantren Sehat yang dilakukan oleh Pesantren.

Penulis : Dianisa Febriyana
Editor : Dwi Adi Maryandi, SKM, MPH