Lupakan Depresi, Berikut 4 Masalah Kesehatan Akibat Pikiran Negatif

| Dilihat 7874 Kali

Lupakan Depresi, Berikut 4 Masalah Kesehatan Akibat Pikiran Negatif
Lupakan Depresi, Berikut 4 Masalah Kesehatan Akibat Pikiran Negatif

Sudah jadi rahasia umum, pola pikir memengaruhi kondisi seseorang. Termasuk berpikiran negatif. Tak hanya membuat perasaan menjadi tidak menyenangkan, tapi juga dapat berimplikasi pada kondisi kesehatan seseorang.

Berbagai penelitian membuktikan berpikir negatif dapat secara konstan terkait dengan aneka masalah kesehatan. Tak perlu jauh-jauh sampai pada tingkat depresi dan dorongan melakukan tindakan mencelakai diri sendiri, berikut empat bahaya berpikiran negatif yang dapat berimplikasi pada kesehatan.

  1. Hipertensi

Berpikiran negatif dan emosi yang tidak stabil acapkali memicu stres. Stres yang terjadi tak jarang pula memicu ritme jantung yang tak menentu sehingga akan meningkatkan tekanan pada aliran darah, atau yang umumnya kita kenal dengan hipertensi.

Kondisi demikian turut menambah risiko penyakit kardiovaskular lainnya, seperti serangan jantung, stroke, hingga gagal jantung.

  1. Masalah pencernaan

Stres memicu peningkatan pada produksi asam di lambung akibat ketidakseimbangan bahan kimia yang terjadi pada otak. Maka tak heran banyak penelitian yang membuktikan bahwa masalah pencernaan merupakan salah satu akibat dari pikiran-pikiran negatif pemicu stres.

  1. Berat badan bertambah dan risiko obesitas

Salah satu dampak dari pikiran negatif adalah kecenderungan seseorang abai pada kondisi kesehatan mereka. Hal ini tentu berimplikasi pada gaya hidup yang ia jalani, misalnya asupan makanan, olahraga rutin. Berat badan bertambah dan risiko obesitas adalah salah satu dampak dari penerapan gaya hidup tak sehat seperti itu.

  1. Impotensi

Pikiran negatif membuat hormon di otak jadi tidak seimbang. Hal inilah yang kemudian turut berpengaruh pada gangguan seksual seperti impotensi, disfungsi ereksim hingga hilangnya libido pada wanita.

Selain masalah pada kesehatan, pikiran negatif juga memengaruhi kondisi mental seseorang. Risiko depresi, kecemasan berlebih, merasa tidak berdaya dan kesepian, bahkan hingga ancaman schizophrenia.

Banyak hal yang bisa memicu tingkat stres berlebih pada seseorang, namun perlu diketahui, stres berlebih bisa ditangani bahkan tanpa mengikuti terapi atau abntuan medis lainnya. Kuncinya adalah pada pikiran. Belajar menerima kemalangan atau sesuatu yang sudah digariskan hingga mencukupi kebutuhan liburan bisa jadi solusi paling mudah untuk menjaga keseimbangan pikiran.