Diet Bebas Gluten, Sehat atau Berbahaya?

| Dilihat 3060 Kali

Diet Bebas Gluten, Sehat atau Berbahaya?
Diet Bebas Gluten, Sehat atau Berbahaya?

Beberapa tahun terakhir, diet bebas gluten menjadi tren, termasuk di Indonesia. Mereka yang melakukan diet ini tak semata-mata karena tubuhnya intoleran terhadap gluten, melainkan hanya ingin hidup lebih sehat. Tapi benarkah diet ini menguntungkan bagi kesehatan kita?

Mengonsumsi makanan bebas gluten biasanya dilakukan oleh mereka yang menderita penyakit seliak (celiac disease), bentuk yang lebih serius dari intoleransi gluten. Di Indonesia sendiri belum diketahui pasti berapa banyak penderita penyakit ini.

Seliak merupakan penyakit genetis, di mana penderitanya mengalami alergi akibat intoleransi terhadap gluten yang menyebabkan perubahan dalam usus, sehingga terjadi malabsorbsi. Gluten adalah protein yang banyak terdapat dalam terigu dan gandum hitam. Jumlah yang lebih kecil terdapat dalam barley dan gandum.

Pada tubuh penderita seliak, sebagian molekul gluten bergabung dengan antibodi di dalam usus halus, menyebabkan lapisan usus yang berjonjot-jonjot menjadi rata. Akibat permukaan yang rata ini, usus menjadi kurang mampu mencerna dan menyerap makanan. Namun jika penderita menghindari makanan yang mengandung gluten, permukaan usus dan fungsinya akan normal kembali.

Jika tidak diobati, penyakit seliak dapat menyebabkan kondisi lain, seperti multiple sclerosis, osteoporosis, infertilitas, dan kondisi neurologis. Namun satu-satunya pengobatan efektif untuk seliak saat ini hanyalah mengadopsi diet bebas gluten ketat seumur hidup.

Lalu, bagaimana dampak gluten dan diet bebas gluten terhadap mereka yang normal?

Sebuah studi yang pernah dilakukan Universitas Monash, Australia, menunjukkan mereka yang mengonsumsi gluten mengalami kembung dan kelelahan. Namun bukti-bukti yang ditunjukkan mereka lemah dan pada studi lain berikutnya, muncul dugaan kembung tersebut disebabkan konsumsi karbohidrat tertentu.

Para ahli praktik medis nirlaba dan kelompok riset medis terkemuka, Klinik Mayo, justru menemukan mengikuti diet bebas gluten bagi nonpenderita seliak merugikan kesehatan. Ini diakibatkan kurangnya asupan sejumlah nutrisi. Diet bebas gluten dapat menyebabkan tubuh kehilangan zat besi, kalsium, serat, folat, thiamin, riboflavin, dan niacin yang lebih rendah dalam tubuh.(*)