Hari Hepatitis Sedunia

| Dilihat 1596 Kali

Hari Hepatitis Sedunia
Hari Hepatitis Sedunia

Badan Kesehatan Dunia menekankan pentingnya tindakan pencegahan untuk menahan laju penularan virus hepatitis di dunia. Dalam peringatan Hari Hepatitis Sedunia  28 Juli lalu, WHO mendesak para pembuat kebijakan, tenaga kesehatan, dan masyarakat bertindak segera untuk mencegah infeksi dan kematian akibat virus ini.

Hepatitis, yang terbagi menjadi hepatitis A, B, C, D, dan E berdasarkan jenis virusnya, telah menjangkiti ratusan juta orang di seluruh dunia dan menyebabkan penyakit hati akut dan kronis. Penyakit pembunuh kedelapan dunia ini telah menewaskan setidaknya 1,5 juta orang tiap tahunnya. Sebagian besar akibat hepatitis B dan C. Banyak penderitanya yang tidak sadar dirinya terjangkit virus hepatitis, sampai akhirnya menderita pengerasan hati (sirosis), bahkan kanker.

Di Indonesia sendiri, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2007, prevalensi hepatitis B mencapai 9,4 persen. Sekitar 28 juta penduduk Indonesia terinfeksi virus hepatitis dan 2,8 juta kasus sudah kronis. Setengah dari jumlah itu akhirnya berkembang menjadi kanker dan berujung kematian.

Penularan penyakit ini sebetulnya bisa dicegah, namun banyak orang yang belum  tahu caranya. WHO menyampaikan empat pesan kunci dalam hari peringatan itu untuk mencegah semakin meluasnya penularan hepatitis, yakni:

  1. Ketahui risiko-risikonya

WHO mendorong pemerintah, tenaga kesehatan, dan orang-orang yang berkewajiban lainnya mengabarkan seluas-luasnya mengenai tindakan yang berisiko menularkan hepatitis. Darah yang tidak bersih atau berpotensi mengandung virus dari pendonornya, proses penyuntikan yang tidak steril (misalnya menggunakan jarum suntik yang sama lebih dari satu kali), dan berbagi jarum suntik dengan orang lain dapat menyebabkan seseorang terinfeksi virus hepatitis.

  1. Meminta suntikan yang aman

Pastikan dokter atau tenaga kesehatan memberikan suntikan dengan jarum suntik steril sekali pakai. Tercatat 2 jutaan orang tiap tahun tertular virus hepatitis akibat menggunakan jarum suntik yang sama berulang kali.

  1. Pastikan anak-anak mendapatkan vaksinasi hepatitis
    Saat ini sudah ada vaksin yang aman dan efektif untuk melindungi dari infeksi hepatitis B. Kekuatan perlindungannya sekitar 94-96 persen. Namun cakupan imunisasi hepatitis B pada bayi baru lahir hingga kini masih rendah, belum mencapai 100 persen. Akibatnya, tingkat penularan hepatitis B dari ibu ke bayi tinggi. Hepatitis yang didapat dari penularan vertikal, potensinya lebih besar menjadi kronis dan berkembang menjadi sirosis, bahkan kanker.
  2. Lakukan tes dan pengobatan, jika terbukti mengidap
    Dengan melakukan tes darah, seseorang akan terdeteksi mengalami atau tidak infeksi hepatitis A, B, C atau membawa virus tersebut. (*)