Kabupaten Bogor cegah demam berdarah dengan PHBS

| Dilihat 3159 Kali

Kabupaten Bogor cegah demam berdarah dengan PHBS
Kabupaten Bogor cegah demam berdarah dengan PHBS

Bogor, (Antaranews Bogor) – Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengampanyekan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mencegah warga terkena penyakit demam berdarah dengue terutama saat pancaroba.

“Saat ini, Kabupaten Bogor sedang memasuki musim pancaroba. Dinkes mengimbau warga untuk mengoptimalkan pencegahan dan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD),” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr Camelia di Cibinong, Kamis.

Ia mengatakan melalui kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dan PHBS, masyarakat akan dapat terhindar dari penyakit DBD, dan tetap sehat selama musim pancaroba.

“Kami mewaspadai penyebaran penyakit DBD karena jumlah penderita akan meningkat saat musim pancaroba,”katanya.

Ia mengatakan memang biasanya, penyakit DBD muncul akibat curah hujan tinggi yang bisa menggenangi halaman rumah maupun selokan. Melalui Puskesmas desa diharapakan masyarakat bisa mendapatkan penyuluhan langsung untuk terhindar dari penyakit DBD.

“Saya sudah siapkan tim reaksi cepat PHBS di puskesmas desa dan masyarakat juga harus berperan aktif agar masyarakat bisa hidup sehat dan bersih,”katanya.

Karena itu, pihaknya meminta masyarakat terus melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui kegiatan mengubur, menutup barang-barang bekas dan menguras air bak mandi.

Di samping itu, mengenakan kelambu, menggunakan obat nyamuk, menutup lubang potongan bambu, dan menyebar abate di kamar mandi. Gerakan PSN dinilai sangat efektif untuk memutuskan mata rantai penyebaran DBD.

“Kami yakin gerakan PSN itu bisa mematikan populasi jentik-jentik nyamuk aedes aegypti itu,” katanya.

Ia mengintruksikan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dapat mengantisipasi penyebaran penyakit DBD. Selain itu mengimbau warga jika tiga hari mengalami panas dingin menggigil dan terlihat bercak merah-merah sebaiknya segera ke puskesmas atau rumah sakit setempat.

“Kami terus mendorong masyarakat agar berpartisipasi untuk mengantisipasi sebaran DBD,”katanya.

Pihaknya belum menemukan kasus kejadian luar biasa (KLB) akibat DBD di Kabupaten Bogor. Memang ada yang sudah terkena penyakit DBD tetapi tidak sampai meninggal.

Jika petugas menemukan dan mendapatkan laporan dari masyarakat ada daerah yang terkena penyakit DBD. Maka petugas akan melakukan penyuluhan dan pengasapan di daerah endemik DBD.

“Jika ada penemuan DBD kami akan bergerak cepat untuk melakukan penelitian epidemiologi,” katanya.

Ia mengatakan bila positif terjangkit DBD tentu kami akan melakukan pengasapan. Hingga kini Dinkes Kabupaten Bogor melalui puskesmas terus melakukan kegiatan gerakan PHBS dan PSN guna mencegah penyebaran penyakit menular, termasuk penyakit DBD.

“Kami tidak henti-hentinya memberikan sosialisasi PHBS untuk mencegah penyakit DBD itu,” katanya.

Terkait dengan siaga bencana, Dinkes Kabupaten Bogor siaga satu untuk memberikan bantuan kesehatan ketika terjadi bencana longsor dan banjir. Memang saat ini wilayah Kabupaten Bogor sedang mengalami curah hujan yang cukup tinggi.

“Tim reaksi cepat Dinkes bencana memang sudah ada,”katanya.

Namun, Ia sangat berharap tim reaksi cepat bencana Dinkes Kabupaten Bogor juga bisa mendapatkan pelatihan dan pendidikan saat terjadi bencana minimal satu tahun sekali. Karena saat ini, tim reaksi cepat bencana yang dimiliki Dinkes sangat dibutuhkan untuk mencegah jatuhnya korban jiwa.

“Kami selalu siap melayani masyarakat untuk mendapatkan pengobatan tanpa menyulitkan,” katanya.

sumber : http://bogor.antaranews.com