Hari Cuci Tangan Sedunia 2014 : Tangan Bersih, Generasi Sehat
Jakarta, Gelora Bung Karno – Sekitar 1.000 siswa dari Sekolah Dasar (SD) se-Jabotabek mengikuti puncak peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) Sedunia 2014. Acara yang mengangkat tema “Tangan Bersih Generasi Sehat” ini diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu [18/10]
Wakil Menteri Kesehatan, Ali Ghufron Mukti dalam pembukaan acara tersebut mengungkapkan, melakukan cuci tangan pakai sabun harus menjadi suatu gerakan masyarakat dalam upaya menciptakan kehidupan yang sehat.
“Selama ini masyarakat masih menganggap cuci tangan pakai sabun sebagai suatu hal yang sepele. Padahal cara ini sangat efektif untuk mencegah berbagai penyakit mematikan seperti diare dan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yang sering jadi penyebab kematian anak-anak, serta hepatitis, typhus, flu burung, bahkan ebola,” ungkapnya pada acara yang juga dihadiri perwakilan WHO dan Unicef Indonesia.
Kesadaran masyarakat untuk mencuci tangan pakai sabun di Indonesia memang masih terbilang rendah. Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, proprosi penduduk usia di atas 10 tahun yang berperilaku CTPS benar, baru sekitar 47%. Namun angka ini merupakan peningkatan dibandingkan tahun 2007 yang hanya 23,12%.
Lebih lanjut Ali mengungkapkan pentingnya dilakukan upaya agar perilaku CTPS menjadi kebiasaan sehari-hari. “Cuci tangan pakai sabun ini sangat penting dilakukan. Seperti setelah buang air besar, setelah menceboki bayi atau balita, setelah memegang uang, setelah berkebun. Juga sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan dan sebelum menyusui,” jelas Ali Ghufron.
Penobatan Duta Lingkungan Sehat dan Natural LeaderPada kesempatan tersebut, dilakukan pula penobatan Duta Lingkungan Sehat. Mereka merupakan siswa kelas 4 – 5 Sekolah Dasar, serta natural leader atau masyarakat yang peduli dengan Sanitasi Berbasis Masyarakat.
Duta Lingkungan Sehat yang terpilih di antaranya Dhea Apriliani (Kepri), Linggar Aulya Pasha (Jateng), Ni Made Tresya Putri A (Bali), Noor Hidayain R (Sultra) dan Marco Antonio P (Papua Barat).
Mereka adalah dokter cilik (usia > 10 tahun) yang telah melakukan kampanye CTPS dari bulan Mei-Juli 2014. Ke depan mereka diharapkan dapat menjadi agent of change yang menginspirasi anak-anak lain untuk melakukan hal serupa.
Sedangkan Natural Leader terpilih adalah Jufri Rudianto (Sumsel), Rifka Mu’minatin (Jabar), Mulyono (Kepri), Lusia Nona (NTT), Rika Rumadas (Papua Barat). Mereka adalah sosok yang dinilai berhasil menyadarkan masyarakat di lingkungannya untuk Stop Buang Air Besar Sembarangan. Mereka yang terpilih ini diharapakan dapat meningkatkan perannya dalam menggerakkan masyarakat untuk melakukan 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat – STBM, yaitu: Stop Buang Air Besar Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengelolaan Air Minum dan Makanan di Rumah Tangga, Pengelolaan Sampah dan Pengelolaan Limbah Cair.