Tidur Cukup Untuk Kesehatan
Tidur ialah aktivitas pasif yang sangat penting bagi kesehatan fisik dan mental manusia. Jutaan manusia di dunia belum bisa tidur cukup atau menderita berbagai masalah tidur. Total waktu tidur yang dibutuhkan manusia memliki perbedaan dari faktor umur. Berikut ialah kebutuhan tidur manusia tergantung umur:
- Bayi butuh tidur ± 16 jam per hari
- Remaja butuh tidur ± 9 jam per hari
- Dewasa butuh tidur ± 7-8 jam per hari
Kekurangan Waktu Tidur Kebutuhan waktu tidur seseorang akan meningkat sesuai kekurangan waktu tidurnya pada hari-hari sebelumnya sehingga tidur yang kurang menciptakan “utang tidur” pada hari-hari berikutnya. Pada akhirnya, tubuh secara alami akan menuntut agar utang tidur tersebut dilunasi.Berikut adalah efek jika manusia kekurangan tidur :
- Kesulitan menjaga mata untuk tetap fokus saat beraktivitas,
- Tidak bias berhenti menguap, dan
- Tidak ingat sudah mengemudi berapa lama.
- Kekurangan waktu tidur memunculkan konsekuensi atau masalah pada fisik dan mental manusia, antara lain:
- Masalah dalam mengingat (mudah lupa),
- Depresi,
- Melemahnya sistem kekebalan tubuh sehingga mudah jatuh sakit,
- Peningkatan persepsi nyeri.
Banyak penelitian menjelaskan bahwa kurang tidur berbahaya bagi kesehatan. Orang yang kekurangan tidur dites dengan simulator mengemudi atau melakukan tugas koordinasi dengan mata dan tangan memiliki hasil yang lebih buruk dibandingkan dengan mereka yang mabuk.Kekurangan tidur akan membuat seseorang mudah lemah dan sulit mengendalikan emosi saat beraktivitas di siang hari. Kekurangan tidur juga sangat bahaya bagi mereka yang sering berkendara. Sopir/ pengedara motor yang kelelahan dan mengantuk ialah faktor utama banyaknya kejadian kecelakaan lalu lintas.Hal ini disebabkan oleh mengantuk yang menjadi fase terakhir otak sebelum tidur dan sulit untuk ditahan. Bahkan kafein dan stimulan lainnya tidak bisa mengatasi efek dari kurang tidur kecuali mengistirahatkan diri dengan tidur. Mulailah untuk mencukupkan waktu tidur kita agar hidup lebih sehat dan seimbang. (dikutip dari www.webmd.com)