Semakin Lama Minum ASI, Menurunkan Agresivitas Anak
Baru-baru ini kriminalitas yang di kalangan anak sedang meningkat seperti pada beberapa kasus bunuh diri hingga membunuh teman hanya karena masalah sepele. Ternyata, menurut sebuah penelitian jangka waktu pemberian laktasi adalah salah satu faktor kunci yang memengaruhi tingkat agresivitas anak.“Penelitian tersebut dikerjakan selama 14 tahun kepada 2900 bayi yang baru lahir. Selama itu bayi tersebut dicek tingkah lakunya,” kata dr Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABM-SELASI. Hal ini dikatakannya pada acara Training Edukasi Laktasi sehat bersama BCA yang ditulis pada Jumat, (5/7/2013), bertempat di Hotel Indonesia Kempinski, Jl MH Thamrin, Jakarta.dr Utami mengatakan hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa semakin lama bayi disusui maka semakin jarang juga kasus mental health pada anak. “Kasus seperti withdrawall, anciety, depresif, psikosomatis, autisme, agresif, dan social problem akan berkurang jika bayi disusui lebih lama,” jelasnya.dr. Utami menyayangkan tingginya kasus kriminalitas anak dan ia pun mempertanyakan bagaimana serta seberapa lama anak-anak tersebut mendapatkan ASI. “Karena memang terbukti ASI memiliki pengaruh terhadap hal-hal ini,” ujarnya.Nah, memberikan ASI tidak hanya dapat membangun ikatan yang kuat antara ibu dan anak. Bahkan dengan memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan hingga 2 tahun ibu sudah berhasil menurunkan tingkat agresivitas anak sehingga anak terhindar dari gangguan kesehatan jiwa. [http://health.detik.com/read/2013/07/05/092753/2293347/764/semakin-lama-minum-asi-agresivitas-anak-semakin-menurun?l992205755]