Direktorat Promkes Dan Pemberdayaan Masyarakat Terima Delegasi Mahasiswa Universitas Cendrawasih

JAKARTA– Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat kedatangan rombongan dari Mahasiswa Universitas Cendrawasih – Papua. Maksud dari kedatangan Mahasiswa Universitas Cendrawasih ini Untuk melaksanakan Magang di Dit Promkes selama 30 hari, dari tanggal 6 Februari sampai dengan 8 Maret 2017. Kegiatan Magang ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya di Dit Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat dari mulai tahun 2007 hingga saat ini dan biayanya ditanggung dari pihak mahasiswa. Jumlah Mahasisiwa yang mengikuti magang ini berjumlah 26 Mahasiswa ditambah dengan 2 dosen pendamping (Serly Novita Mamoriba, SKM, Mkes dan Maria C.Y Hukubun, S.sos, MPH).

Pada hari pertama Senin (6/2/17) Mahasiswa diterima langsung oleh Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat (dr. HR. Dedi Kuswenda, M.Kes) didampingi oleh seluruh pejabat struktural dan pejabat fungsional di lingkungan Dit Promkes & PM. Pada kesempatannya Direktur Promkes berpesan agar dalam pelaksanaan magang kedepan, supaya dapat diikuti dengan sebaik-baiknya. Mengingat perbedaan lingkungan di Jakarta dengan di Papua, diharapkan berhati-hati dan tidak jalan-jalan pada jam magang.

Universitas Cendrawasih yang di wakili oleh Wakil Dekan 1 Bagian Akademisi (DR. Arius Togodly, M.Kes) menyampaikan ucapan terima kasih selama ini ada Kerjasama yang baik dari Kementerian Kesehatan khususnya Direktorat Promkes & PM dengan Universitas Cendrawasih, serta menyampaikan salam khusus dari Rektor UNCEN yang pada kesempatan ini tidak bisa hadir. Mahasiswa pun diminta agar mengikuti kegiatan magang ini dengan sebaik-bainya dan secara maksimal.

Seluruh Mahasiswa sangat antusias dalam mengikuti agenda magang, salah satunya ada pelatihan pembuatan media promosi kesehatan.

“Harapan dari lulusan Fakultas Kesehatan Masyarakat UNCEN melalui Dit Promkes dan PM supaya para Mahasiswa ini kembali ke daerahnya bisa mengaplikasikan ilu yang mereka perolah pada saat kegiatan magang, karena kalau kita lihat situasi dan kondisi tanah Papua yang beraneka ragam bahas daerah,budaya, dan kita juga harus mempromosikan kesehatan itu berdasarkan dari budaya setempat. Sehingga dengan pelatihan media yang diajarkan ini, mereka bisa mengaplikasikan dengan media lokal, bagaimana mereka membuat media lokal, supaya masyarakat itu bisa berubah perilaku. Karena kita ketahui bahwa Masyarakat Papuua itu beraneka ragam budaya dan bahasa tidak sama dengan di Jawa. Harapan lainnya, bisa membawa perubahan bagi masyarakat, terutama untuk bisa berperilaku hidup bersih dan sehat seperti yang digaungkan oleh GERMAS”. demikian penuturan dari Ketua Peminatan promosi Kesehatan (Serly Novita Mamoriba, SKM, Mkes).