Pekan ASI Sedunia.

| Dilihat 5818 Kali

Pekan ASI Sedunia.
Pekan ASI Sedunia.

Sepekan ini, seluruh warga dunia tak terkecuali Indonesia memperingati Pekan ASI Sedunia. Pekan ASI Sedunia atau World Breastfeeding Week diperingati setiap tahunnya pada minggu pertama (tanggal 1-7) bulan Agustus.

Secara global, Pekan ASI Sedunia (WBW) sendiri lahir dari inisiatif World Alliace for Breastfeeding Action (WABA) di kantor Unicef, New York pada 1991.Tujuan utama dari peringatan Pekan ASI Sedunia adalah untuk memperjuangkan pemenuhan hak anak–pada bayi hingga berusia 24 bulan atau lebih, akan kebutuhan ASI untuk tumbuh kembangnya. Oleh karenanya, dunia mengangkat tema ‘Sustaining Breastfeeding Together’.

Di Indonesia sendiri, Pekan ASI Sedunia mengusung tema ‘Bekerja Bersama Untuk Keberlangsungan Pemberian ASI’, yang menekankan dukungan berbagai pihak untuk mencapai kesuksesan menyusui.

ASI menjadi sangat penting bagi perkembangan bayi, khususnya pada 6 bulan pertama pasca kelahiran. ASI memiliki semua kandungan zat penting yang dibutuhkan oleh sang bayi seperti; DHA, AA, Omega 6, laktosa, taurin, protein, laktobasius, vitamin A, kolostrum, lemak, zat besi, laktoferin and lisozim yang semuanya dalam takaran dan komposisi yang pas untuk bayi. Oleh karenanya, ASI sangat penting dalam membentuk sistim imun pada bayi.

Selain itu, karena diproduksi secara alami, tanpa campur tangan mesin atau zat kimia buatan, serta tidak memerlukan alat bantu berupa botol dot, ASI jauh lebih higienis. Karena ASI langsung diberikan melaui puting sang ibu dengan ASI yang tersimpan dipayudara ibu akan menjaga keadaan ASI steril dan dengan suhu yang tepat sesuai untuk kebutuhan sang buah hati.

Serta, tahukah? ASI memiliki sistematika cara kerja yang sangat unik, karena dengan sendirinya komponen ASI akan berubah sesuai dengan kebutuhan dan usia sang bayi.

Tidak hanya baik untuk bayi, ASI juga memiliki manfaat bagi kesehatan sang ibu. Dengan menyusui, sang ibu dapat melepaskan ketegangan yang ada pada payudaranya, selain itu memperkecil risiko sang ibu terkena kanker ovarium, dibanding dengan wanita yang tidak memberikan ASI.

Secara psikologis, pemberian ASI dapat membangun kedekatan jiwa antara sang ibu dan sang anak.Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi kalau anak yang mendapatkan ASI eklusif dari sang ibu akan cenderung mempunyai kedekatan dan hubungan yang lebih baik dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan asupan ASI.

Oleh karena manfaat kebaikan pemberian ASI baik bagi ibu maupun buah hati, WHO-UNICEF membuat deklarasi yang dikenal dengan Deklarasi Innocenti (Innocenti Declaration) yang dibuat di Florence, Italia pada tahun 1990.

Dari deklarasi tersebut, tercetus Pekan Asi Sedunia yang diperingati setiap tanggal satu sampai tujuh Agustus setiap tahunnya. Hingga saat ini sudah lebih dari 170 negara turut berpartisipasi mensukseskan program peringatan Pekan ASI Sedunia dengan berkoordinasi dengan WABA (World Alliance for Breastfeeding Action) dengan bantuan dari beberapa organisasi besar, seperti WHO dan UNICEF.

Meskipun menyusui hanya dapat dilakukan para ibu (wanita) saja, namun diperlukan dukungan dan keterlibatan banyak pihak. Baik dari keluarga, industri, perusahaan, dan pemerintah; agar setiap ibu bisa menyusui dan memberi Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan hingga 2 tahun. Hal tersebut sesuai dengan tema Pekan ASI Sedunia yang diusung Indonesia, ‘Bekerja Bersama Untuk Keberlangsungan Pemberian ASI’.